Wednesday, August 16, 2017

MENOLAK BAHTERA KESELAMATAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Agustus 2017

Baca:  Matius 24:37-44

"Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."  Matius 24:44

Sesungguhnya, Tuhan dengan sangat sabar menunggu mereka untuk bertobat, meski berkali-kali diperingatkan akan datangnya air bah, tapi mereka tetap mengeraskan hati.  Ada tertulis,  "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat."  (2 Petrus 3:9).  Karena menolak terlibat dalam proyek keselamatan bersama Nuh dan menolak berita keselamatan yang disampaikan Nuh, akhirnya mereka harus mengalami kebinasaan tenggelam dalam air bah.

     Kebinasaan itu adalah pilihan hidup mereka sendiri.  Berbeda dengan Nuh sekeluarga, yang diselamatkan karena kesetiaan dan ketaatannya mengerjakan panggilan Tuhan untuk mempersiapkan bahtera itu.  Bahtera adalah jalan keselamatan agar keluarga Nuh dan semua orang yang masuk ke dalam bahtera tersebut terluput dari malapetaka.  Bahtera itu adalah kasih karunia Tuhan bagi manusia di zaman itu, namun semua orang menolak apa yang baik yang Tuhan sediakan, kecuali Nuh.  Fakta mengenai kisah Nuh dan orang-orang sezamannya ini menjadi sebuah pelajaran berharga bagi kita orang percaya.  Itulah sebabnya Tuhan Yesus menyebut-nyebut Nuh dalam pengajaran-Nya, sebab pola hidup manusia di akhir zaman ini tidak jauh berbeda dengan manusia pada zaman Nuh, yang tidak lagi memperdulikan keselamatan jiwanya.  "Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia."  (Matius 24:38-39).

     Selagi ada waktu dan kesempatan marilah kita terus memperbaiki diri dan bertobat.  Keselamatan kekal atau kebinasaan kekal adalah akibat pilihan dan juga keputusan-keputusan yang kita ambil saat menjalani hidup saat ini.

Pemazmur berkata,  "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."  Mazmur 90:12

No comments:

Post a Comment