Sunday, August 6, 2017

ADA SUKACITA BESAR DI SORGA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Agustus 2017

Baca:  Lukas 15:11-32

"Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."  Lukas 15:32

Ketika anak bungsunya pulang  (setelah lama terhilang)  kembali ke rumah, orangtuanya mengadakan pesta untuk menyambut kepulangannya.  Ini menggambarkan ada sukacita di sorga kalau ada satu orang bertobat.  "...akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."  (Lukas 15:7).

     Pertobatan yang bagaimanakah yang membuat Tuhan bersukacita?  Kalau hanya mengaku bertobat karena ada altar call di gereja belumlah membuat sorga bersukacita.  Pertobatan yang dapat membuat sorga bersukacita adalah pertobatan yang benar menurut ukuran Tuhan.  Pertobatan yang benar adalah pertobatan seperti si anak bungsu, yaitu dari kehidupan yang dikuasai oleh keinginan diri sendiri berbalik kepada kehidupan yang mau tunduk sepenuhnya kepada otoritas bapanya.  Penundukan diri adalah ciri dari orang yang bersedia hidup dalam otoritas Tuhan, yaitu orang-orang yang pasti diperkenankan masuk menjadi anggota keluarga Kerajaan Sorga.  Pertobatan yang benar yang membuat orang mengalami kelahiran baru bukanlah satu kali pertobatan, tetapi sebuah proses pertobatan terus menerus dan seumur hidup.  Untuk pertobatan seperti ini dibutuhkan pencerahan oleh kebenaran firman Tuhan setiap hari, sebab  "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."  (2 Timotius 3:16).

     Kebeneran firman Tuhan yang mencerahi pikiran ditindaklanjuti oleh perubahan berpikir  ("metanoia").  Metanoia mengekspresikan perubahan intelektual dan spiritual yang terjadi ketika seorang pendosa berbalik kepada Tuhan.  Arti kata metanoia adalah memiliki pikiran lain atau mengubah pikiran orang dalam sikap dan tujuan perihal dosa.  Atau, berpikir tentang sesuatu secara berbeda dari sebelumnya.  "namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."  (Galatia 2:20).

"Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan."  Matius 3:8

No comments:

Post a Comment