Tuesday, May 30, 2017

KEDIAMAN ORANG BIJAK: Rumahku Istanaku

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Mei 2017

Baca:  Amsal 21:17-23

"Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya."  Amsal 21:20

Kita sering mendengar ungkapan  'rumahku istanaku'  yang artinya tidak ada tempat yang paling nyaman selain saat berada di rumah sendiri.  Dalam ungkapan ini, bentuk fisik sebuah rumah, entah itu rumah berukuran besar atau kecil, mewah atau sederhana, berada di kawasan elite atau di gang yang sempit  (perkampungan), tidaklah begitu berpengaruh.  Sering kita temui ada orang-orang yang tinggal di rumah yang mewah dengan perabotan yang serba lux, tetapi suasana di dalam rumah itu tidak seindah nampaknya, tidak ada ketenteraman dan kenyamanan, yang ada justru percekcokan dan pertengkaran di antara anggota keluarga:  anak-anak memberontak, suami selingkuh, dan sebagainya.

     Rasa nyaman, tenteram, tenang dan damai sangat dipengaruhi oleh faktor intern dalam rumah itu.  Mungkin saja rumah itu kecil dan sederhana, tapi bila setiap penghuni rumah itu atau masing-masing anggota keluarga senantiasa mempraktekkan hidup yang sesuai dengan firman Tuhan, pasti akan memiliki suasana yang berbeda.  Itulah tempat kediaman orang bijak!  Orang bijak menurut kitab Amsal adalah orang yang mau belajar dan diajar, mau menerima teguran;  orang yang bertumbuh di dalam hikmat, nasihat, kebijaksanaan dan pengetahuan;  orang yang menjauhi kejahatan.  Atau dengan kata lain orang bijak adalah orang yang takut akan Tuhan  (orang benar).  Karena memiliki hati yang takut akan Tuhan dan mempraktekkan firman, bisa dipastikan bahwa di dalam kediaman orang bijak ada buah Roh:  "...kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri."  (Galatia 5:22-23a).

     Kesimpulannya, di dalam kediaman orang bijak senantiasa ada berkat yang berkelimpahan sebagai dampak ketaatannya melakukan firman Tuhan.  Kata  'harta yang indah'  berbicara tentang berkat;  sedangkan kata  'minyak'  berbicara tentang pengurapan Tuhan.  Karena dalam kediaman orang bijak ada kebenaran maka ada jaminan perlindungan dan pembelaan dari Tuhan bagi mereka, sehingga hari-harinya penuh dengan kemenangan.  "Orang bijak dapat memanjat kota pahlawan-pahlawan, dan merobohkan benteng yang mereka percayai."  (Amsal 21:22).

Kenyamanan ada di kediaman orang bijak, karena Tuhan ada di antara mereka!

2 comments: