Sunday, March 26, 2017

PERBUATAN BAIK SEBAGAI BUAH KESELAMATAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Maret 2017

Baca:  Titus 3:1-14

"...Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,"  Titus 3:5

Dunia mengajarkan sebuah prinsip bahwa kunci untuk mendapatkan keselamatan kekal adalah banyak melakukan amal kebaikan.  Karena itu kita harus sering-sering menolong orang lain, memberi sedekah kepada fakir miskin dan sebagainya, di mana semua itu adalah investasi yang sifatnya kekal.  Namun Alkitab menyatakan bahwa kebajikan atau perbuatan baik yang dilakukan oleh orang berdosa adalah seperti kain kotor.  "Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin."  (Yesaya 64:6).

     Sebanyak apa pun amal dan kebaikan yang dilakukan takkan pernah mengubah status berdosa di pemandangan Allah, kecuali jika orang berdosa mau datang kepada Kristus, mengakui segala dosa-dosanya,  "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."  (1 Yohanes 1:9), menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, serta percaya bahwa kematian Kristus di kayu salib adalah untuk menebus dosa-dosanya, sehingga ia memiliki status baru yaitu bukan lagi sebagai seteru Allah, melainkan diangkat sebagai anak-anak Allah.  Inilah yang menjadi titik tolak seseorang untuk menerima keselamatan, sebab  "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."  (2 Korintus 5:17).  Setelah diselamatkan dan hidup sebagai manusia baru, arah dan tujuan hidup manusia pun menjadi baru yaitu tertuju kepada Kristus dan tidak lagi berpusat pada diri sendiri.  "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."  (1 Yohanes 2:6).

     Bagaimana Kristus hidup?  Kehidupan Kristus senantiasa berlimpah dengan kasih dan kebajikan.  Orang yang telah diselamatkan wajib untuk berbuat baik.

Perbuatan baik bukanlah sarana utama untuk mendapatkan keselamatan kekal, tapi merupakan buah dari keselamatan.

No comments:

Post a Comment