Sunday, November 6, 2016

PENYERTAAN TUHAN: Kunci Keberhasilan (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 November 2016 

Baca:  Kejadian 39:1-23

"Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu."  Kejadian 39:2

Penyertaan-Mu Tuhan segalanya bagiku...  Hadir-Mu di hidupku terutama bagiku...  Ini adalah penggalan lagu  "Penyertaan-Mu"  yang dinyanyikan Kamasean, yang mengingatkan kita betapa pentingnya penyertaan dan kehadiran Tuhan dalam hidup orang percaya!  Tak bisa dibayangkan apa jadinya hidup kita ini tanpa Tuhan yang menyertai dan menuntun langkah-langkah kita.

     Yusuf adalah contoh orang yang mengalami penyertaan Tuhan di sepanjang hidupnya.  Zaman dahulu bila orang dijual kepada pihak lain untuk dijadikan budak, bisa dipastikan nasib buruklah yang akan menimpa hidupnya, karena si tuan yang membeli budak itu akan berlaku semena-mena.  Yusuf pun demikian, harus melewati masa-masa sulit karena statusnya sebagai budak.  Tetapi semua yang terjadi atas dirinya bukanlah malapetaka, bahkan sebaliknya ia dibuat selalu berhasil dalam apa yang dikerjakannya karena Tuhan menyertainya.  "Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya, maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf."  (ayat 3-4).  Penyertaan Tuhan atas diri Yusuf benar-benar nyata, sama seperti janji Tuhan terhadap Yakub, ayahnya:  "Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."  (Kejadian 28:15).

     Namun sebelum semua ini dapat dinikmati, Yusuf harus terlebih dahulu mengalami proses 'peremukan' dari Tuhan melalui tekanan demi tekanan, masalah demi masalah yang serasa tiada berujung, juga melalui orang-orang di sekitarnya;  saat itulah karakter Yusuf dibentuk.  Sakit secara daging, tapi merupakan bagian dari rencana Tuhan.

"Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula."  Ayub 5:18

No comments:

Post a Comment