Tuesday, November 15, 2016

BEBAN DOA RASUL PAULUS (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 November 2016 

Baca:  Filipi 1:3-11

"...sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,"  Filipi 1:10

Kota Filipi adalah kota yang sangat maju dalam perdagangan dan menjadi kota terpenting di Makedonia  (baca  Kisah 16:12)  karena letaknya yang sangat strategis kala itu.  Reruntuhan kota ini masih ada sampai sekarang yaitu terletak di daerah timur laut negara Yunani.  Selain sebagai kota perdagangan kota Filipi juga dikenal sebagai kota penyembahan berhala.  Hal itu bisa terlihat dari kepercayaan orang-orang Filipi yang mencari kekayaan melalui tenung  (baca  Kisah 16:16-19), dan mereka sangat anti terhadap Yudaisme, sehingga mereka pun menangkap Paulus dan Silas lalu menjebloskan keduanya ke penjara  (baca  Kisah 16:20-21).  Di kota itu tidak ada rumah ibadah bagi orang Yahudi  (sinagoga), melainkan hanya ada satu tempat sembahyang kecil, itu pun berada di luar pintu gerbang kota  (baca  Kisah 16:13).

     Mengingat betapa besarnya pengaruh kekafiran atau penyembahan berhala di Filipi yang dapat mengguncang iman jemaat, maka rasul Paulus menjadikan itu sebagai pokok doa.  Tak henti-hentinya ia berdoa agar mereka tetap kuat di dalam Tuhan.  "Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus,"  (Filipi 1:27).  Berpadanan dengan Injil artinya selaras atau sesuai dengan Injil, tidak menyimpang dari kebenaran.  Pokok doa yang dimaksud adalah:  supaya mereka hidup dalam kekudusan.  Ada tertulis:  "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."  (1 Petrus 1:15-16).  Kata kudus diterjemahkan dari kata sifat dalam bahasa Yunani yaitu hagios yang menunjuk pada pengertian pemisahan atau pemotongan.  Orang percaya adalah orang-orang yang telah dipisahkan keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib  (baca  1 Petrus 2:9).  Kita harus memiliki kemauan diri untuk secara terus-menerus dipisahkan dari kehidupan dosa, dan memberi diri hidup dalam kebenaran setiap hari;  itulah sesungguhnya arti kekudusan.

     Orang percaya dimampukan hidup dalam kekudusan karena Kristus telah menebus dosa-dosa kita, menempatkan kita dalam kekudusan melalui korban-Nya di kayu salib.

Tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan  (baca  Ibrani 12:14).

No comments:

Post a Comment