Monday, August 1, 2016

PERKATAAN YANG TEPAT PADA WAKTUNYA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Agustus 2016 

Baca:  Amsal 17:1-28

"Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin."  Amsal 17:27

Ada peribahasa  'dalamnya laut dapat diduga, tetapi dalamnya hati siapa yang tahu.'  Ini menyiratkan bahwa isi hati seseorang tidak dapat ditebak.  Bisa saja orang tampak ramah dan sopan, tetapi begitu kepentingan pribadinya terusik secepat kilat ia berubah menjadi garang, lalu keluarlah perkataan pedas dan menyakitkan sehingga menimbulkan kesalahpahaman dan memicu terjadinya konflik.  Alkitab memperingatkan:  "Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi."  (Amsal 10:19).  Perkataan yang tidak dikendalikan secara bijaksana dapat membuat syak dalam hati, menyinggung perasaan dan akhirnya merusak hubungan yang sudah terjalin sebelumnya.  "Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah."  (1 Korintus 10:32).

     Firman Tuhan menasihati agar kita selalu berhati-hati dalam berkata-kata, dan seyogianya kata-kata kita diucapkan di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat pula.  "Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak."  (Amsal 25:11).  Yang menjadi permasalahan:  kita seringkali tidak bisa menahan diri berkata-kata atau berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu, padahal kata-kata yang sudah terlanjur diucapkan tidak mungkin ditarik kembali dan pada saatnya kita harus mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan.  "Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman."  (Matius 12:36).  Oleh karena itu kalau tidak perlu bicara adalah lebih bijak kita diam, daripada banyak bicara namun perkataan tersebut bukannya membangun tetapi menghancurkan kehidupan orang lain.

     Kita harus selalu ingat bahwa setiap perkataan yang keluar dari mulut kita akan diperhatikan dan dipegang oleh orang lain.  Berhati-hatilah!  Jangan sampai kita salah bicara, sebab hal itu dapat menimbulkan kekecewaan dan akar pahit dalam diri orang lain!

"...supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu."  Yesaya 50:4a

No comments:

Post a Comment