Monday, June 20, 2016

TUHAN MEMANGGIL ORANG BERDOSA (3)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Juni 2016 

Baca:  Lukas 19:1-10

"Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."  Lukas 19:10

Zakheus adalah contoh lain orang yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan hidupnya mengalami perubahan 180 derajat.  Dalam bahasa Ibrani nama Zakheus memiliki arti murni atau benar.  Namun hal itu sangat kontradiktif dengan keseharian hidup Zakheus yang penuh ketidakmurnian dan ketidakbenaran.

     Ditinjau dari segi materi Zakheus adalah orang yang sukses:  kaya, punya jabatan dan kekuasaan.  Selain mendapat gaji resmi dari pemerintah Romawi ia juga memperoleh gaji  'tidak resmi'  yang merupakan ciri umum pejabat pemungut cukai, yang selalu identik dengan ketidakjujuran, manipulasi dan korupsi.  Sebagai kepala pemungut cukai Zakheus punya jabatan dan kekuasaan karena memiliki banyak bawahan.  Namun ia mengalami krisis identitas.  Berlimpah harta, punya jabatan dan kekuasaan tidak membuatnya dihormati orang, sebaliknya ia malah dibenci dan dikucilkan lingkungan.  Di ruang hatinya yang terdalam ada kehampaan dan kekosongan sehingga ia pun berupaya mencari sesuatu yang hilang itu!  Begitu melihat Yesus sedang melintas kota Yerikho.  "Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ."  (ayat 3-4).  Ia menghadapi kendala yang tidak mudah:  kendala fisik  (tubuhnya pendek)  dan kendala sosial  (dibenci, dimusuhi, dikucilkan).  Namun hal itu tak mampu meredam hasratnya yang besar, bahkan ia rela memanjat pohon ara, hal yang tidak pantas dilakukan pejabat.  Ketika orang lain tidak memedulikannya, mata Tuhan tertuju kepada Zakheus dan menyuruhnya segera turun karena Ia harus menumpang dirumahnya  (ayat 5).  Kata harus menyiratkan sebuah misi Ilahi Tuhan Yesus yaitu mencari dan menyelamatkan yang hilang.

     Karena telah mengalami kasih Tuhan yang besar, harta kekayaan bukan lagi segala-galanya bagi Zakheus, terbukti dari kerelaannya membagikan hartanya kepada orang miskin secara sukarela, bahkan ia rela mengembalikan empat kali lipat.

Setelah mengalami kasih Tuhan hidup Zakheus diubahkan, harta bukan lagi segala-galanya, tapi Yesus adalah segala-galanya baginya!

No comments:

Post a Comment