Monday, June 13, 2016

PEKA AKAN KEHADIRAN ROH KUDUS

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Juni 2016 

Baca:  1 Korintus 3:10-23

"Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?"  1 Korintus 3:16

Berbicara tentang negeri Belanda, kincir angin pasti tak luput dari bahan pembicaraan, karena sebutan lain dari negeri Belanda adalah negeri kincir angin.  Hampir semua orang pasti tahu tentang kincir angin yang merupakan sebuah alat yang berbentuk baling-baling besar ataupun kecil tergantung dari kegunaannya, di mana baling-balingnya akan berputar dan bergerak ketika ada angin yang mendorongnya.  Kincir angin memanfaatkan energi angin untuk diubah menjadi kekuatan mekanik.  Kegunaan kincir angin adalah:  sebagai pembangkit listrik, membantu penyaluran air dalam irigasi dan sebagainya.  Kincir angin akan memiliki nilai guna apabila setiap bagiannya dapat bekerja dengan baik, terutama sekali baling-baling yang adalah bagian paling vital, karena instrumen ini berfungsi untuk menangkap angin yang sewaktu-waktu datang, baik itu berupa angin yang sangat kencang atau pun yang berhembus sangat lembut, sepoi-sepoi.  Apa pun jenis angin yang berhembus, asal baling-baling kincir angin tersebut tidak rusak, pasti dapat ditangkapnya.

     Angin adalah salah satu simbol atau lambang kehadiran Roh Kudus, sedangkan kincir angin adalah gambaran kehidupan orang percaya.  Seringkali kita tidak bisa  'menangkap'  dan merasakan kehadiran Roh Kudus karena  'baling-baling'  kehidupan kita tidak dapat berfungsi dengan baik, alias rusak.  Kita tidak lagi memiliki kepekaan rohani karena kehidupan rohani kita tidak kita pelihara dengan baik.  Tubuh kita adalah bait Allah, tempat Roh Kudus berdiam dan  "Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu."  (1 Korintus 3:17).

     Jika kita senantiasa menjaga dan memelihara kerohanian kita dengan baik kita tidak akan kehilangan kepekaan akan suara Roh Kudus, sebaliknya kita akan memiliki pancaindera yang semakin terlatih.  Caranya?  Milikilah persekutuan yang karib dengan Tuhan setiap hari, dan jangan sekali-kali menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah!

Karena tubuh kita adalah bait Roh Kudus kita harus merawatnya dengan baik, supaya kita peka akan kehadiran-Nya.

2 comments:

  1. HaleluYAH... Setiap pertemuan ibadah adalah waktu untuk lebih bisa menyembah dan memuji-Nya.

    ReplyDelete