Thursday, March 24, 2016

PERGUMULAN YANG BERAT (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Maret 2016 

Baca:  Markus 14:32-42

"Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya."  Markus 14:35

Ketika menghadapi pergumulan yang berat, sebagai manusia Yesus membutuhkan teman untuk berbagi beban, karena itu Ia mengajak Petrus dan kedua anak Zebedeus  (Yakobus dan Yohanes)  untuk menemani-Nya berdoa di taman Getsemani.

     Yesus hendak menekankan bahwa dalam kodratnya sebagai manusia seharusnya kita saling menguatkan, menopang dan memerhatikan satu-sama lain.  Seperti nasihat rasul Paulus kepada jemaat di Galatia,  "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri. Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain. Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri."  (Galatia 6:2-5).  Tidaklah salah berbagi beban sebab kita tidak dapat hidup sendiri, kita butuh orang lain untuk memotivasi dan membangkitkan semangat agar tidak lemah, karena  "Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!"  (Pengkhotbah 4:9-10).  Ketika menghadapi pergumulan yang berat Yesus tidak lari dari kenyataan, tapi Ia menerimanya sebagai bagian dari proses, karena itu Ia belajar taat kepada kehendak Bapa daripada kehendak-Nya sendiri.  "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."  (Matius 26:39).

     Terkadang ketika menghadapi pergumulan hidup yang berat kita cenderung lari dari masalah dan berusaha mencari jalan keluar sendiri, lalu kita marah, menyalahkan keadaan dan orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan.  Yesus memberikan satu teladan, yaitu ketika dalam pergumulan yang berat Ia segera bersimpuh untuk berdoa dan belajar untuk mengerti apa yang menjadi kehendak Bapa-Nya.  Itulah yang membuat Yesus tetap kuat menanggung-Nya dan dengan penuh kerelaan hati menjalani prosesnya.

Doa adalah kunci kekuatan dalam menghadapi pergumulan hidup yang berat!

2 comments:

  1. Doa dan pujian adalah tempat Tuhan bersemayam. Berbahagialah manusia yang selalu berdoa dan bermasmur bagi Tuhan dalam segala keadaan karenanya kita beroleh kemenangan.

    ReplyDelete
  2. Lebih mudah untuk memuji dan menyembah TUHAN dalam kondisi tanpa kesulitan, persoalan dan tantangan yg berarti. Tapi manusia akan terlihat aslinya saat berada dalam kesulitan. Dan DIA mencari kita yg tetap setia walau menderita.

    ReplyDelete