Saturday, January 30, 2016

IBLIS MENUNGGU WAKTU YANG TEPAT (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Januari 2016

Baca:  2 Korintus 2:5-11

"supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya."  2 Korintus 2:11

Banyak orang Kristen suka sekali meninggalkan jam-jam kebaktian dengan berbagai alasan.  Itu tandanya mereka sudah tidak lagi mengutamakan perkara-perkara rohani, padahal semakin kita melangkah menjauh dari persekutuan dengan Tuhan semakin kita menjadi pusat perhatian dan incaran si Iblis.  Rasul Paulus menasihati,  "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."  (Ibrani 10:25).  Begitu juga sekalipun kita tampak aktif pelayanan, namun jika kita sendiri tidak karib dengan Tuhan secara pribadi melalui saat teduh, kita tetap saja menjadi sasaran empuk Iblis.  Itulah pentingnya berjaga-jaga dan selalu berdoa!  "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."  (Matius 26:41).

     Kapan lagi waktu tepat bagi Iblis?  Saat kita menyimpan luka hati dan hidup dalam dosa.  Ketika hati dipenuhi hal-hal negatif seperti kecewa, sakit hati, iri hati, dendam, kepahitan, sulit mengampuni, amarah, persungutan, maka itu saat tepat bagi Iblis melepaskan anak panahnya.  "Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat."  (Matius 15:19).  Maka  "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."  (Amsal 4:23).  Bila kita tidak segera melakukan pemberesan di hadapan Tuhan hal itu akan menjadi penghalang doa-doa kita:  "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar."  (Mazmur 66:18).

     Iblis musuh utama kita, jangan sekali-kali memberi celah kepadanya sebab ia selalu punya strategi-strategi khusus dalam hidup manusia.  Masalah dan tantangan boleh saja terjadi, tapi kita harus memenuhi hati dan pikiran kita dengan hal-hal positif.  Jangan berkompromi dengan dosa sebab dosa menjauhkan kita dari Tuhan  (baca  Yesaya 59:1-2), dan semakin memudahkan Iblis menyerang dan menghancurkan hidup kita.

Persekutuan karib dengan Tuhan dan firman-Nya, serta tidak berkompromi dengan dosa adalah benteng pertahanan terhadap serangan Iblis!

No comments:

Post a Comment