Thursday, December 17, 2015

ORANG PERCAYA: Umat Pilihan Tuhan (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Desember 2015

Baca:  Efesus 1:3-14

"Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya."  Efesus 1:4

Didasari oleh kasih-Nya yang besar Tuhan Yesus rela mati demi memilih dan menyelamatkan kita.  Kalau bukan karena kasih Dia tidak mungkin datang ke dunia.

     Kasih-Nya adalah kasih yang sempurna dan tanpa pamrih, sebab  "...Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."  (Roma 5:8).  Inilah kasih yang sejati dan terbesar, yaitu kasih yang disertai dengan pengorbanan.  "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya."  (Yohanes 15:13).  Ingatlah selalu bahwa status kita sebelumnya adalah hamba dosa, tapi Tuhan telah memerdekakan kita dari dosa sehingga kita menjadi hamba kebenaran.  Bukan hanya itu, Tuhan juga tidak lagi menyebut kita sebagai hamba, melainkan sebagai sahabat-Nya.  "...sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku."  (Yohanes 15:15).

     Apa tujuan Tuhan memilih kita?  "...supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap,"  (Yohanes 15:16b), dan  "...untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."  (Efesus 2:10).  Kalau kita mengerti tujuan dan maksud Tuhan ini kita tidak akan kendor dalam melayani Tuhan, melainkan dengan roh yang menyala-nyala.  Ibadah pun tidak akan kita lakukan dengan asal-asalan, tapi dengan hati yang takut akan Tuhan.  Semua karena anugerah jika Tuhan memilih dan melayakkan kita untuk turut ambil bagian dalam pekerjaan-Nya yang agung dan mulia.  Sekali lagi semua ini anugerah-Nya.  Kalau untuk pekerjaan apa pun seseorang harus melakukan jasa terlebih dahulu baru mendapatkan upah, berbeda dengan Tuhan:  Ia membayar kita terlebih dahulu dengan darah-Nya untuk menyelamatkan kita, barulah setelah itu kita diminta untuk melakukan pekerjaan baik yang telah Ia persiapkan.  Sayang, tidak semua orang merespons panggilan dan pilihan Tuhan ini, melainkan menolak dan menyia-nyiakannya.

"...berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh."  2 Petrus 1:10

No comments:

Post a Comment