Wednesday, September 2, 2015

IMAN HARUS DISERTAI PERBUATAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 September 2015

Baca:  Efesus 2:1-10

"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."  Efesus 2:8, 9

Mengapa Alkitab menyuruh kita untuk berpegang teguh pada pengakuan iman kita?  Karena jika kita melihat situasi, maka kita dapat berpikir bahwa Firman Allah tidak berhasil dan kita mulai mengakui sesuatu yang berbeda dengan dikatakan Firman.  Berpegang teguh artinya tetap berpegang pada sesuatu dan tidak menyerah.

     Ujian dan cobaan akan datang baik bagi yang sudah selamat atau belum.  Kalau kita mencari sesuatu yang mudah kita tanggung, lebih baik kita lupakan sekarang juga karena kita tidak akan mengalir dengan mudah melewati hidup yang bak taman bunga.  Kesanggupan melewati saat-saat krisis hidup mendatang tergantung apakah kita tetap berpegang pada pengakuan bahwa Allah adalah Penebus kita dan bahwa kita sudah ditebus.  Berpeganglah teguh pada pengakuan Anda bahwa Allah menyediakan segala yang Anda butuhkan.  Ada orang bersaksi dan menyatakan,  "Oh Tuhan memenuhi segal kebutuhanku.  O pujilah Dia, hal ini sesuai Filipi 4:19 yang mengatakan,  'Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.'"  Tetapi setelah beberapa jam ia berkata,  "Oh aku tidak tahu bagaimana bisa aku melewati semua ini.  Kelihatannya aku gagal.  Iblis telah menghancurkanku dalam segala hal."  Ingatlah, kita tidak bisa suatu saat mengakui dengan iman Firman Tuhan dan kemudian di lain waktu memperkatakan pernyataan keraguan dan ketidakpercayaan.  Itu bukan berpegang teguh pada pengakuan iman kita.  "...baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita."  (Ibrani 4:14).

     Jika kita tidak mempraktekkan iman, maka iman kita tidak ada gunanya.  "...iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong."  (Yakobus 2:20).  "...Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati."  (Yakobus 2:17).  Mengakui Firman dengan mulut tanpa iman adalah sia-sia.

Jika kita menyimpan Firman Allah dalam hati kita dan berpegang teguh pada pengakuan iman kita pada firman-Nya, kita akan menerima apa yang Tuhan janjikan.

No comments:

Post a Comment