Tuesday, July 7, 2015

DUNIA: Persinggahan Sementara

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Juli 2015

Baca:  Mazmur 39:1-14

"...aku pendatang seperti semua nenek moyangku. Alihkanlah pandangan-Mu dari padaku, supaya aku bersukacita sebelum aku pergi dan tidak ada lagi!"  Mazmur 39:13b-14.

Karena hidup di dunia ini hanya sementara waktu maka kita harus mengembangkan semua talenta yang telah dipercayakan Tuhan kepada kita, agar kelak ketika Tuhan Yesus datang kita dapat mempertanggungjawabkannya seperti hamba yang setia, sehingga si tuan berkata:  "Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu."  (Matius 25:21).  Tuhan Yesus berkata,  "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada."  (Yohanes 14:2-3).

     Perkara sorgawi harus menjadi fokus dan prioritas utama kita, bukan yang ada di dunia ini,  "Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan."  (Kolose 3:3-4).  Karena itu apa pun yang dikerjakan di dunia ini harus untuk sesuatu yang telah Tuhan tetapkan.  Jika menyadari ini kita akan membuat pilihan hidup yang benar, memprioritaskan sesuatu yang bersifat kekal lebih daripada hal-hal yang sifatnya fana.  "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."  (Filipi 4:8).

     Karena dunia ini hanyalah tempat persinggahan sementara, seberat apa pun tantangan, ujian dan penderitaan takkan melemahkan dan membuat kita menyerah di tengah jalan.  Walaupun situasi sulit dan tidak menyenangkan sekalipun, kita akan tetap sabar, tidak mengeluh dan bersungut-sungut.  "Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan."  (Wahyu 2:10).

"Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita."  Roma 8:18

No comments:

Post a Comment