Saturday, July 4, 2015

ANAK DOMBA DI TENGAH SERIGALA (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Juli 2015

Baca:  Lukas 10:1-12

"Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala."  Lukas 10:3

Tak terbantahkan bahwa kehidupan di dunia ini begitu keras dan berat karena ada banyak sekali masalah, ujian dan tantangan yang datang silih berganti.  Kejutan demi kejutan mewarnai hari-hari yang kita jalani, terkadang apa yang tidak pernah kita harapkan dan bayangkan itulah yang terjadi.  Meski demikian, sebagai orang percaya kita tidak perlu takut dan kuatir karena kita punya Tuhan yang tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita bergumul sendirian.

     Peringatan tentang adanya masalah, ujian dan tantangan ini sudah disampaikan Tuhan Yesus ketika Ia hendak mengutus 70 murid-Nya yang lain untuk memberitakan Injil, bahwa mereka diutus seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.  Artinya tugas memberitakan Injil di tengah-tengah dunia ini bukanlah pekerjaan yang mudah karena akan ada banyak sekali tekanan, penolakan, penderitaan dan bahkan aniaya.  Kita pun harus siap dengan segala resikonya karena kita berada dalam ancaman dan bahaya yang sewaktu-waktu bisa datang.  Selain singa atau beruang, serigala adalah salah satu jenis binatang buas yang bisa mengancam keselamatan anak domba, Serigala adalah gambaran tentang tipu muslihat Iblis dan  "...semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup,"  (1 Yohanes 2:16), yang sewaktu-waktu bisa mengancam, menerkam, menyeret dan menghancurkan hidup orang percaya.  Oleh karena itu Tuhan Yesus memperingatkan,  "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."  (Matius 26:41).

     Bagaimana caranya supaya anak domba dapat bertahan?  Kuncinya adalah harus selalu berada dekat dengan gembala.  Sebagai anak domba jangan kita berlari menjauh dari Gembala Agung kita yaitu Tuhan Yesus.  Jika kita menempuh jalan sendiri kita pasti akan tersesat, karena  "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut."  (Amsal 14:12).  Kalau kita senantiasa dekat dengan Gembala dan mengikuti jalan-jalan-Nya, kita bukan hanya akan aman dan terlindungi, tapi kita juga akan dibimbing-Nya di padang yang berumput hijau dan ke air yang tenang.  (Bersambung)

No comments:

Post a Comment