Monday, May 11, 2015

ORANG BENAR DIBELA TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Mei 2015

Baca:  Daniel 3:1-30

"siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala!"  Daniel 3:6

Apa reaksi seseorang ketika hidup dalam tekanan dan ancaman, apalagi ini berhubungan dengan nyawa?  Pasti akan mengalami ketakutan yang luar biasa, pasrah dan mungkin akan memilih untuk berkompromi daripada harus menanggung resiko.  Tapi hal ini tidak dilakukan oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego, rekan-rekan Daniel.  Meski hidup dalam tekanan dan ancaman di Babel ketiga pemuda ini tidak melepaskan kepercayaannya dan kemudian menyangkal Tuhan seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang di zaman sekarang ini.  Mereka tetap teguh pendirian dan tidak terbawa arus!

     Suatu ketika  "Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel."  (Daniel 3:1), dan memberi titah bahwa siapa pun yang tidak mau menyembah kepada patung, mereka akan dilemparkan ke dapur perapian yang menyala-nyala.  Karena ketiga pemuda itu tidak turut serta menyembah patung buatan raja, orang-orang Kasdim pun melaporkannya kepada raja sehingga raja memerintahkan supaya tiga pemuda itu dilemparkan ke dapur perapian.  Jawab ketiga pemuda itu,  "Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."  (Daniel 3:17-18).  Jaewaban ini menimbulkan kegeraman yang luar biasa dalam diri raja sehingga tungku perapian pun dibuat 7x lebih panas dari yang biasanya.

     Apa yang terjadi?  Ketiga pemuda itu sama sekali tidak hangus terbakar oleh api yang menyala-nyala, padahal orang-orang yang mengangkat mereka hangus terbakar.  Melalui peristiwa itu nama Tuhan ditinggikan dan dipermuliakan;  dan sejak saat itu raja Nebukadnezar mengeluarkan titah baru yaitu rakyat Babel tidak boleh melakukan penghinaan terhadap Tuhan-nya Sadrakh, Mesakh dan Abenego!  Terpujilah Tuhan!

Selalu ada mujizat bagi orang-orang yang taat, karena  "Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar,"  (Mazmur 34:16).

No comments:

Post a Comment