Friday, March 6, 2015

PANGGILAN TUHAN: Persekutuan Dengan Tuhan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Maret 2015

Baca:  1 Korintus 1:4-9

"Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia."  1 Korintus 1:9

Selain dipanggil Tuhan untuk hidup dalam kekudusan, kita juga dipanggil untuk memiliki persekutuan dengan Tuhan, sebab kekristenan sesungguhnya bukanlah suatu agama, melainkan menunjuk kepada suatu hubungan karib antara Allah dan umat pilihan-Nya.

     Hubungan karib yang sempat terputus dan terhalang oleh dosa dan pelanggaran manusia kini telah pulih kembali melalui karya pengorbanan Kristus di Golgota, dan ditandai dengan  "...tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah..."  (Matius 27:51);  artinya sudah tidak ada lagi yang menghalangi kita untuk bisa memandang dan masuk serta melihat kemuliaan Tuhan dan bersekutu denganNya.  "...Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,"  (Efesus 2:14);  Kita yang dahulu terpisah dari Allah,  "...sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu 'jauh', sudah menjadi 'dekat' oleh darah Kristus."  (Efesus 2:13).

     Adalah suatu keharusan setiap orang percaya hidup dalam persekutuan yang karib dengan Tuhan karena merupakan syarat mutlak agar kita mengalami pertumbuhan rohani.  Daud berkata,  "Hatiku mengikuti firman-Mu: 'Carilah wajah-Ku'; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN."  (Mazmur 27:8).  Dengan kata lain, tanpa persekutuan yang karib dengan Tuhan cepat atau lambat kita pasti akan mengalami kemunduran dan bahkan kematian rohani.  "Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."  (Yohanes 15:4b-5).

     Hidup dalam persekutuan dengan Tuhan berarti senantiasa bertekun dalam doa dan tidak menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah yang ada, melainkan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang semakin dekat  (baca  Ibrani 10:25).

"Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik."  Mazmur 84:11

No comments:

Post a Comment