Monday, March 23, 2015

KEKUATAN MAKIN BERTAMBAH-TAMBAH (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Maret 2015

Baca:  Mazmur 84:1-13

"Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela."  Mazmur 84:12

Kita akan berjalan makin lama makin kuat apabila kita senantiasa mengandalkan Tuhan.  Siapa yang Saudara andalkan dalam hidup ini?  Banyak orang Kristen yang meskipun tampak setia beribadah dan melayani Tuhan tidak sepenuhnya bergantung kepada Tuhan dan mengandalkan Dia dalam segala hal.  Mereka berjalan dengan kekuatan sendiri, bersandar pada pengertiannya sendiri dan menganggap diri sendiri bijak karena merasa diri kaya, hebat, pintar, populer atau berkedudukan tinggi.

     Selama kita berjalan dengan kekuatan sendiri kita sedang berjalan menuju ke arah yang berlawanan dengan kehendak Tuhan. Hasilnya bisa ditebak:  kita tidak akan memiliki ketenangan karena hati dikuasai rasa kuatir, takut dan cemas sehingga pada saat menemui jalan buntu kita akan mudah sekali kecewa, stres dan ujung-ujungnya kita marah dan menyalahkan Tuhan.  Alkitab memperingatkan,  "Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN."  (Yesaya 31:1), tetapi  "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!"  (Yeremia 17:7).  Kalimat berhasrat mengadakan ziarah  (dalam Mazmur 84:6)  berbicara tentang hati atau motivasi kita dalam beribadah kepada Tuhan.  Ibadah yang berkenan kepada Tuhan adalah ibadah yang bukan sekedar menjalankan kewajiban agama atau rutinitas, melainkan karena kita mengasihi Tuhan dan rindu menyenangkan hati Tuhan.  Beribadah kepada Tuhan juga berarti kita menolak segala bentuk kompromi terhadap dosa dan kejahatan.

     Bila kita senantiasa berada di bait-Nya dan mengandalkan Dia, melewati perjalanan hidup seberat apapun, melewati lembah kekelaman sekalipun, tidak ada yang perlu dikuatirkan karena Tuhan selalu beserta kita:  Tuhan sanggup mengubah masalah menjadi berkat, mengubah lembah air mata menjadi sukacita,  "...Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara."  (Yesaya 43:19b).

Jika Tuhan di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?  Roma 8:31

No comments:

Post a Comment