Thursday, January 15, 2015

GARAM DUNIA: Hidup Dalam Kemurnian

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Januari 2015

Baca:  2 Raja-Raja 2:19-22

"Demikianlah air itu menjadi sehat sampai hari ini sesuai dengan firman yang telah disampaikan Elisa."  2 Raja-Raja 2:22

Perikop dari pembacaan firman kita adalah Elisa menyehatkan air di Yerikho.  Penduduk kota Yerikho menyampaikan keluhannya kepada Elisa tentang keberadaan air di kota itu yang keadaannya tidak baik, sehingga  "...di negeri ini sering ada keguguran bayi."  (2 Raja-Raja 2:19).  Atas petunjuk Tuhan, Elisa memerintahkan orang-orang di kota itu untuk mengambil sebuah pinggan baru dan menaruhkan garam ke dalamnya dan kemudian melemparkan garam itu ke mata air di kota itu.  Mujizat pun terjadi.  "Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi."  (2 Raja-Raja 2:21).  Dalam kasus ini garam memiliki fungsi untuk memurnikan dan mensterilkan air dari racun-racun yang mematikan, sehingga  "...air itu menjadi sehat sampai hari ini sesuai dengan firman yang telah disampaikan Elisa."  (ayat nas).

     Untuk menjadi garam dunia kita pun dituntut memiliki kemurnian hidup.  Arti kata kemurnian adalah keadaan murni, keaslian, kesucian.  Bagaimana mungkin kita bisa memurnikan orang lain atau menjadi berkat bagi orang lain jika kita sendiri tidak hidup dalam kekudusan dan kesucian?  Sebab  "Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus."  (1 Tesalonika 4:7).  Keberadaan kita harus dapat memurnikan dunia yang dipenuhi oleh segala bentuk kecemaran ini.  Karena itu kita harus terbebas dari segala jenis kejahatan dan kecemaran terlebih dahulu.  Hidup dalam kemurnian berarti menjadi teladan  "...dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu."  (1 Timotius 4:12b).

     Air di kota Yerikho itu menjadi sehat oleh karena kuasa firman yang disampaikan Elisa, artinya Tuhan bekerja melalui media garam untuk memurnikan air yang cemar itu.  Kehidupan kita pun akan menjadi  'garam'  bagi dunia dan mampu menjalankan fungsinya dengan baik apabila kuasa firman Tuhan bekerja di dalam kita.  "Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?"  (Yeremia 23:29).

"...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,"  1 Petrus 1:15

No comments:

Post a Comment