Wednesday, October 8, 2014

DALAM PERLOMBAAN IMAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Oktober 2014

Baca:  1 Korintus 9:24-27

"Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!"  1 Korintus 9:24

Rasul Paulus mengumpamakan perjalanan kehidupan rohani orang percaya itu seperti olahragawan  (pelari dan petinju)  yang sedang bertanding di arena pertandingan.  Apa maksudnya?  Melalui perumpamaan ini Paulus hendak mengingatkan dan mendorong semua orang percaya agar mau berjuang sedemikian rupa dalam perlombaan iman demi meraih tujuan akhir yaitu mendapatkan mahkota kehidupan, sebagaimana seorang olahragawan yang tampil habis-habisan demi mewujudkan keinginannya menjadi juara dalam setiap pertandingan yang diikutinya.

     Tidak pernah ada di kamus mana pun yang menyatakan bahwa seorang olahragawan yang tidak pernah berlatih keras, tidak punya kedisiplinan dan gampang putus asa akan merasakan indahnya berada di atas podium juara.  Pula, tak seorang pun olahragawan yang berkeinginan menjadi pecundang, semuanya pasti ingin meraih prestasi setinggi langit dan menjadi yang terbaik!  Yang harus selalu kita ingat adalah bahwa dalam setiap pertandingan olahraga  (cabang apa pun)  hanya akan menghasilkan satu orang pemenang saja, dialah yang berhak atas mahkota juara atau medali emas.  Meski mahkota yang diperolehnya hanya bersifat fana, semua olahragawan bertanding dengan semangat tinggi dan antusias, bahkan berjuang sampai titik darah penghabisan.

     Terlebih-lebih dalam hal pertandingan iman, di mana pemenanganya akan mendapatkan mahkota yang abadi yaitu kehidupan kekal, maka sudah selayaknya kita berjuang lebih keras lagi.  Karena itu  "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!"  (Roma 12:11), sebab tidak ada kemajuan atau kedewasaan rohani terjadi secara instan atau datang tiba-tiba seperti durian runtuh dari langit.  Kesemuanya harus melalui proses panjang:  ada latihan keras, ada disiplin diri dan pantang menyerah.  Inilah harga yang harus kita bayar!

"Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan."  Wahyu 2:10b

No comments:

Post a Comment