Wednesday, April 2, 2014

MENGELOLA KEUANGAN: Prioritas dan Berhemat!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 April 2014

Baca:  Lukas 14:25-35

"Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?"  Lukas 14:28

Mengelola keuangan berarti bukan hanya pandai mengatur keuangan rumah tangga kita sehari-hari saja, tapi juga untuk masa mendatang.  Tanda lain ketidakmampuan seseorang mengelola keuangan adalah tidak memiliki prioritas belanja yang benar.

     Seringkali kita mengeluarkan uang bukan untuk hal-hal yang penting atau yang benar-benar kita butuhkan, tetapi sekedar memuaskan keinginan mata karena tergiur big sale atau promosi penjualan di supermarket/mall.  Kita tidak dapat membedakan mana kebutuhan dan keinginan.  "Aku tidak merintangi mataku dari apapun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apapun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku."  (Pengkotbah 2:10).  Kebutuhan pokok adalah kebutuhan yang sangat mendasar dalam kehidupan kita:  makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan dan sebagainya.  Bila keuangan kita belum mencukupi untuk hal-hal di luar kebutuhan pokok, janganlah kita memaksakan diri.  Sedangkan keinginan bukanlah kebutuhan pokok.  Jika belum dapat dipenuhi tidak akan mempengaruhi atau mengganggu kehidupan kita sehari-hari.  Keinginan itu sifatnya dapat ditunda.  Seringkali kita berpikir,  "Aku sudah berjerih lelah, wajarlah kalau aku ingin menikmatinya sesuka hati."  Kemudian kita pun membelanjakan uang dengan tak terkendali dan menuruti segala keinginan, padahal hari-hari di depan kita masih panjang.  Akhirnya ketika waktu baru berjalan pertengahan bulan kita kehabisan uang.  Kita pun kelabakan dan akhirnya mencari pinjaman ke sana ke mari.

     Supaya tidak terjadi hal-hal yang demikian kita harus bijak dalam mengelola keuangan dengan benar.  Pengeluaran harus disesuaikan dengan pemasukan, jangan 'besar pasak daripada tiang'.  Syukuri setiap berkat yang telah kita terima dengan rasa cukup.  "... ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar."  (1 Timotius 6:6).  Persepuluhan dan kebutuhan hidup sehari-hari adalah prioritas.

Kemampuan mengelola keuangan dengan benar adalah bukti kita bisa dipercaya Tuhan!

No comments:

Post a Comment