Wednesday, January 15, 2014

AMOS: Saluran Isi Hati Tuhan (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Januari 2014

Baca:  Amos 5:21-27

"Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu."  Amos 5:21

Secara eksternal bangsa Israel mengalami kemajuan dan kemapanan ekonomi.  Namun yang disesalkan hal ini tidak diimbangi kemajuan dari sisi rohani.  Yang terjadi justru sebaliknya, bangsa Israel sedang menuju kehancuran dan kemerosotan moral, terutama di kalangan orang-orang kaya atau masyarakat lapisan atas yang merasa nyaman dengan keadaan mereka yang berlimpah materi/kekayaan.  Karena merasa punya uang mereka bertindak semena-mena dengan melakukan penindasan terhadap rakyat kecil.  Akhirnya negeri dipenuhi ketidakadilan, ketidakbenaran, keserakahan, kelaliman.  Hati Tuhan sangat sedih melihat dosa dan pelanggaran bangsa Israel yang begitu kronis ini dan Ia sangat peduli terhadap orang-orang yang tertindas.  "Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya."  (Mazmur 34:7).

     Melalui Amos Tuhan menegur bangsa Israel dengan keras agar mereka segera bertobat!  Teguran Tuhan adalah bukti bahwa Ia sangat mengasihi bangsa Israel meski berulangkali mereka memberontak dan hidup dalam ketidaktaatan.  Tuhan menghendaki agar mereka segera bertobat;  jika tidak, Tuhan akan bertindak dengan tanganNya sendiri untuk menghakimi.  Penglihatan yang diterima oleh Amos di pasal 7-9 adalah bukti bahwa Tuhan tidak main-main dengan ucapanNya.  Tuhan sangat membenci kepura-puraan.  Ibadah dan persembahan tidak akan berarti apa-apa di hadapan Tuhan bila tidak disertai dengan ketaatan melakukan firmanNya.  Bangsa Israel berpikir bahwa Tuhan dapat disuap atau disogok dengan besarnya persembahan yang mereka bawa ke rumahNya.

     Teguran Amos ini juga berlaku bagi kita-kita yang hidup di zaman sekarang ini.  Bukankah ada banyak orang Kristen yang sedang terlena karena merasa berada di  'puncak'  dengan harta kekayaannya yang melimpah, sehingga mereka tidak lagi mengindahkan firman Tuhan?  Kita berpikir bahwa dengan memberikan banyak persembahan di gereja dan aktif di gereja Tuhan akan diam saja melihat kejahatan dan ketidaktaatan kita.  Amos, yang sama sekali tidak diperhitungkan oleh manusia, hari ini dipakai Tuhan untuk mengingatkan kita.

Masihkan kita mengeraskan hati dan mengabaikan teguranNya?

No comments:

Post a Comment