Thursday, November 14, 2013

UJIAN PADANG GURUN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 November 2013 -

Baca:  Ulangan 8:1-20

"Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak."  Ulangan 8:2

Bagi bangsa Israel padang gurun adalah tempat transisi menuju Tanah Perjanjian, sekaligus tempat latihan perang prajurit-prajurit Tuhan.  Sebelum memasuki Tanah Perjanjian, yang penuh berkat, berlimpah susu dan madu, Tuhan membawa kita ke padang gurun untuk mempersiapkan kita menjadi pribadi-pribadi tangguh dan berkualitas, sehingga pada saatnya kita menjadi prajurit Tuhan yang siap terjun ke medan peperangan di Tanah Perjanjian.

     Apa tujuan Tuhan membawa umatNya melewati padang gurun terlebih dahulu?  Ia ingin kita memiliki kerendahan hati.  Ulangan 8:2:  "Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu."  (ayat nas), karena itu  "...Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN."  (Ulangan 8:3).  Tuhan membenci dosa kesombongan.  Betapa banyak orang Kristen merasa mampu dengan mengandalkan kekuatan, kepintaran dan segala hal yang dimiliki sehingga tidak bersandar kepada Tuhan sepenuhnya.  Selain itu Tuhan hendak menguji isi hati, apakah kita sungguh-sungguh berpegang pada firman Tuhan,  "dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak."  (Ulangan 8:2).

     Adakalanya masalah diijinkan terjadi karena Tuhan hendak mengetahui motivasi kita dalam mengikut Dia:  apakah kita sungguh-sungguh menanti-nantikan Tuhan dan menaati firmanNya dengan sepenuh hati atau tidak.  Seringkali kita giat mencari Tuhan saat dalam masalah saja, tapi ketika masalah sudah selesai kita pun meninggalkan Tuhan.  Tetaplah mengucap syukur ketika harus melewati padang gurun karena Tuhan memiliki rencana yang indah di balik itu!

No comments:

Post a Comment