Monday, October 7, 2013

MENGASIHI BERARTI MENGAMPUNI (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Oktober 2013 -

Baca:  Markus 11:20-26

"Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu."  Markus 11:26

Ada banyak orang Kristen yang berkata,  "Aku akan taat melakukan apa saja yang diperintahkan Tuhan, tapi mohon Tuhan mentoleransi yang satu ini saja, yaitu aku tidak bisa mengampuni si A itu.  Dia sudah membuat hidupku menderita seperti ini.  Jangankan mengampuni, melihat mukanya saja aku sudah muak!"  Benarkah sikap yang demikian?

      Saudaraku, tidak ada ketaatan setengah-setengah!  Tuhan pun tidak bisa kita sogok dengan seabrek aktivitas rohani supaya Ia memberi kelonggaran kepada kita untuk tidak mengampuni seseorang.  Yang Tuhan kehendaki adalah segeralah berdamai dan bereskan itu terlebih dahulu.  Ada tertulis:  "Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."  (Markus 11:25).  Jika kita mengaku bahwa kita ini mengasihi Tuhan dan menyebut diri sendiri orang Kristen yang taat, maka kita akan melakukan apa pun yang menjadi kehendak Tuhan.  "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."  (Yohanes 14:15).  Namun kita baru dapat mengampuni seseorang bila kita hidup dalam ketaatan dan mengasihi Tuhan dengan sungguh, serta menyadari bahwa dosa dan pelanggaran kita telah diampuni lebih dulu oleh Tuhan.  Jadi jika kita disakiti dan dilukai orang janganlah menyimpan sakit hati dan dendam di dalam hati.  Ampunilah mereka!  Mengampuni adalah bukti kita memiliki kasih.  Ketika kita memahami  "...betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,"  (Efesus 3:18), kita pun akan menyadari makna sebuah pengampunan.

     Memberi pengampunan sama sekali tidak ada kerugiannya, bahkan ada berkat-berkat di balik pengampunan yang kita berikan kepada orang lain;  jawaban doa dan respons Tuhan terhadap doa kita sangat berkaitan dengan pengampunan kita kepada orang lain.  Bagaimana mungkin Tuhan memperhatikan doa-doa kita bila di dalam hati kita masih ada kebencian, sakit hati dan dendam?  Dengan mengampuni hubungan kita dengan orang lain tidak akan ada ganjalan, serta ada damai sejahtera di hati.  Kebencian, dendam, sakit hati adalah strategi Iblis untuk menghancurkan hidup kita.

Masihkah kita tidak mau mengampuni orang lain?

No comments:

Post a Comment