Tuesday, October 29, 2013

KESEMPATAN DI BALIK KESUKARAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Oktober 2013 -

Baca:  Bilangan 13:1-33

"Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"  Bilangan 13:30

Kita harus menyadari bahwa selama kaki kita masih menginjak bumi, masalah dan kesukaran selalu ada di mana saja dan kapan saja.  Itu bisa menimpa siapa saja tanpa memandang bulu.  Akankah kita terus larut dalam masalah dan kesukaran yang ada?  Tawar hati hanya akan membuat semangat hidup kita padam dan iman menjadi lemah.  Mata rohani pun menjadi buta sehingga kita tak mampu melihat kebesaran kuasa Tuhan.  Tuhan menjadi tampak kecil sedangkan persoalan kian menjadi besar.

     Inilah yang terjadi pada bangsa Israel ketika mendengar laporan negatif dari sepuluh orang pengintai.  Bangsa Israel menangis dengan suara nyaring, menyesali diri, menyalahkan pemimpin, bahkan menyalahkan Tuhan dan meminta untuk kembali ke Mesir  (baca  Bilangan 14:1-4).  Namun Kaleb dan Yosua tampil sebagai pribadi yang berbeda.  Keduanya memiliki Roh yang berbeda, di mana mereka mampu melihat kesempatan di balik kesukaran yang ada meskipun secara kasat mata mustahil bisa mengalahkan musuh, karena penduduk Kanaan memiliki perawakan tinggi-tinggi seperti raksasa.  Namun Kaleb dan Yosua tidak terbawa arus, keduanya tetap menguatkan hati dan tidak memusatkan perhatian pada masalah dan kesukaran, tapi mengarahkan mata rohaninya kepada Tuhan yang hidup, yang memiliki rencana yang indah bagi kehidupan mereka.  Visi inilah yang membuat keduanya mampu menguasai keadaan dan bersikap tenang.  Mereka sangat percaya akan rencana Tuhan membawa bangsa Israel ke luar dari Mesir ke  "...suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus."  (Keluaran 3:8);  bukan untuk mati di padang gurun, tetapi mewarisi tanah Kanaan, tanah Perjanjian.

     Dalam kesukaran selalu ada kesempatan yang terbuka ketika kita menaruh pengharapan kepada Tuhan, bukan mengandalkan kekuatan dan kemampuan manusia, karena kuasa Tuhan sangat tak terbatas, sementara kekuatan manusia sangatlah terbatas!

"Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk-Ku?"  Yeremia 32:27

No comments:

Post a Comment