Friday, October 18, 2013

HIDUP ADALAH UNTUK KRISTUS (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Oktober 2013 -

Baca:  2 Korintus 5:1-10

"Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya,"  2 Korintus 5:10

Rasul Paulus memiliki keyakinan kokoh akan Injil yang diberitakannya,  "...karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya,"  (Roma 1:16).

     Baginya kematian berarti meninggalkan semua penderitaan, masalah dan kesesakan yang menjadi bagian hidup manusia di muka bumi ini.  "Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita."  (Roma 8:18).  Jadi,  "...jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia. Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini,"  (2 Korintus 5:1-2).  Namun ia pun merasa terbeban tinggal lebih lama di dunia ini.  Bukan bertujuan menikmati hidup tapi bekerja bagi Kristus, melayani Dia dan menghasilkan buah pelayanannya.  Inilah pilihan yang harus dihadapi Paulus yaitu antara melayani Kristus di dunia ini atau tinggal bersama Dia di sorga.

     Bagi kebanyakan orang yang tidak mengerti akan panggilan hidupnya, hidup adalah untuk mengejar materi atau kekayaan, mengutamakan diri sendiri, serta memuaskan segala keinginan daging.  Akhirnya kematian bukan lagi sebagai keuntungan, tapi musibah dan malapetaka.  Oleh karena itu manusia selalu ketakutan menghadapi kematian, bahkan menyebut dan membicarakannya saja mereka enggan.  Namun bagi orang percaya yang merespons panggilan hidupnya sebagai kesempatan melayani Kristus, memberi buah bagiNya dan memuliakanNya melalui perkataan dan perbuatan, akan berkata bahwa mati adalah keuntungan.

     Kita yang masih diberi hidup sampai detik ini sudahkah mengisi hari-hari dengan takut akan Tuhan dan mempersembahkan hidup bagi Dia?  Marilah pergunakan setiap talenta dan karunia kita untuk melayani Tuhan dan menghasilkan buah sesuai pertobatan.

"Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja."  Yohanes 9:4

No comments:

Post a Comment