Sunday, September 29, 2013

HIDUP SESUAI PANGGILAN TUHAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 September 2013 -

Baca:  1 Petrus 2:1-10

"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:"  1 Petrus 2:9

Keberadaan orang percaya di tengah-tengah dunia bukanlah suatu kebetulan atau tanpa sebuah tujuan.  Tuhan menempatkan kita di bumi dengan maksud dan tujuan yang sangat mulia.  Kita adalah umat pilihan Tuhan:  dipilih, dikhususkan dan dipanggil untuk rencanaNya yang indah yaitu  "...supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia,"  (ayat nas).

     Kita tidak boleh asal-asalan menjalani hidup kekristenan kita.  Sebab  "kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan."  (1 Petrus 2:10).  Kita yang dulunya berada dalam kegelapan kini telah dipindahkan ke dalam terangNya yang ajaib;  kita yang dulunya adalah hamba dosa kini menjadi hamba kebenaran  (baca  Roma 6:17-18);  status kita pun berubah menjadi anak-anak Allah.  "Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah,"  (Roma 8:17);  itu semua karena pengorbanan Kristus di atas kayu salib!

     Kepada jemaat di Efesus rasul Paulus mengingatkan,  "...supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu."  (Efesus 4:1).  Hidup yang sesuai dengan panggilan Tuhan berarti hidup yang seturut kehendak dan rencana Tuhan.  Dengan kata lain kita harus memiliki kehidupan yang 'berbeda' dengan dunia ini.  Jika orang-orang dunia lebih memilih hidup menurut keinginan daging (memuaskan hawa nafsunya), kita tidak boleh terbawa arus kehidupan dunia ini, sebab  "Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya."  (Galalita 5:24).  Kita harus hidup dalam kesalehan yaitu hidup menurut jalan-jalan Tuhan, tidak menyimpang dari kebenaran firman Tuhan dan menurut pimpinan Roh Kudus.  Ini bukanlah pekerjaan mudah, ada harga yang harus kita bayar di mana kita harus menanggalkan 'manusia lama' kita dan mengenakan 'manusia baru'.  (Bersambung)

No comments:

Post a Comment