Sunday, August 25, 2013

HAMBA KECIL BERIMAN BESAR (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Agustus 2013 -

Baca:  2 Raja-Raja 5:1-27

"Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir."  2 Raja-Raja 5:14

Naaman pun tergerak hati dan mengikuti anjuran dari hamba kecil itu, lalu meminta ijin kepada raja Aram untuk pergi kepada nabi Allah itu.  Ia pun pergi dengan membawa banyak persembahan:  "...sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian."  (2 Raja-Raja 5:5b).

     Setelah bertemu Elisa, abdi Allah itu, Naaman berharap beroleh kesembuhan dengan cara terhormat, misalkan melalui penumpangan tangan;  atau mungkin dia berharap kesembuhan itu langsung turun dari sorga.  Namun Naaman kembali dihadapkan pada ujian kerendahan hati, karena ternyata apa yang disampaikan abdi Allah itu di luar dugaannya:  "Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: 'Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir.'"  (2 Raja-Raja 5:10).  Naaman diminta mandi di sungai Yordan!  Ini membuatnya tersinggung sehingga ia pun menolak perintah Elisa,  "'Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?' Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati."  (2 Raja-Raja 5:12).  Ada pergumulan hebat dalam diri Naaman, antara ego, keangkuhan dan juga iman.  Namun atas desakan pegawai-pegawainya Naaman pun melakukan apa yang diperintahkan Elisa.  "Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu."  Setelah tujuh kali membenamkan diri di sungai itu, mujizat terjadi:  Naaman sembuh, bahkan "...pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir."

     Kesaksian seorang budak kecil disertai kerendahan hati dan ketaatan Naaman akhirnya menggerakkan hati Tuhan untuk bertindak.  Panglima raja Aram itu pun disembuhkan dari penyakit kustanya.  Kuncinya adalah iman yang disertai dengan perbuatan!  Sebab  "Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati."  (Yakobus 2:17).

Iman seorang hamba kecil sanggup membawa dampak besar bagi orang lain!

No comments:

Post a Comment