Thursday, March 28, 2013

RUMAH IDAMAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Maret 2013 -

Baca:  Amsal 24:1-34

"Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan,"  Amsal 24:3

Di  'rumah idaman' seorang suami menyatakan kasihnya yang tulus kepada isterinya.  Dikatakan,  "Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya"  (Efesus 5:28b).  Begitu juga dengan isteri, ia harus tunduk dan taat kepada suaminya.  Tertulis,  "Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat."  (Efesus 22-23a).  Tak terkecuali, anak juga memiliki kewajiban yaitu taat kepada orangtua sebagaimana dinasihatkan,  "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi."  (Efesus 6:1-3).  Suami, isteri dan anak harus memahami akan hal ini sebagai awal terbangunnya sebuah  'rumah idaman'.

     Jika masing-masing anggota keluarga membangun  'rumah'nya dengan hati, berarti ia menjalankan perannya dengan penuh tanggung jawab.  Suami sebagai kepala sekaligus ayah akan bertanggung jawab untuk memelihara keperluan jasmani keluarganya.  Alkitab memperingatkan,  "...jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman."  (1 Timotius 5:8).  Ia juga harus memperkenalkan Tuhan kepada keluarganya dan mengajarkan Alkitab terus-menerus, serta membimbing mereka untuk mengasihi Tuhan, juga mendisiplinkan seluruh anggota keluarga sesuai dengan firman Tuhan sehingga mereka memiliki hati yang takut akan Tuhan.  Tentang peran isteri  (ibu), Salomo dengan sangat gamblang mencatatnya dalam Amsal 31:10-31, di mana si isteri beroleh pujian dari suami dan juga anak-anaknya karena ia mampu menjalankan perannya dengan sangat baik, maka  "Ia lebih berharga dari pada permata."  (Amsal 31:10b).  Itulah sebabnya anak berkewajiban untuk membahagiakan orangtuanya di hari tua mereka.

Kunci utama memiliki  'rumah idaman'  adalah mengutamakan Tuhan dan mengandalkan Dia dalam segala hal, dan masing-masing anggota keluarga menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan firman Tuhan!

2 comments:

  1. Tuhan saja yg membimbing dan menyertai kami dgn hikmat dan rohNya yg kudus utk menjalankan tugas dan kewajiban kami masing2

    ReplyDelete