Wednesday, March 13, 2013

BALAS KEJAHATAN DENGAN KEBAIKAN! (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Maret 2013 -

Baca:  Kejadian 50:15-21

"Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar."  Kejadian 50:20

Apa reaksi Saudara ketika disakiti, difitnah atau dilukai, padahal Saudara tidak melakukan kesalahan apa pun?  Secara naluriah kita pasti memiliki kecenderungan membalas sakit hati kita.  Inilah prinsip yang diterapkan orang-orang dunia ketika mereka disakiti:  pembalasan akan lebih kejam dari pada perbuatan.

     Haruskah orang Kristen mengikuti jejak mereka?  Bukankah kehidupan orang percaya itu harus berbeda dengan dunia?  FirmanNya,  "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."  (Roma 12:2).  Kehendak Tuhan bagi kita:  tidak melakukan pembalasan seperti yang dilakukan oleh orang-orang dunia, tetapi kita harus bisa mengampuni orang yang bersalah kepada kita dan tetap menunjukkan kasih kita kepada mereka!

     Yusuf adalah contoh orang yang mampu mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.  Kita pasti tahu kisah perjalanan hidup Yusuf yang tercatat dalam Alkitab.  Yusuf harus melewati perjalanan hidup yang cukup dramatis, penderitaan demi penderitaan harus ia alami sebagai akibat perbuatan jahat yang dilakukan saudara-saudaranya sendiri.  Kalau orang lain yang melakukan kejahatan mungkin kita masih bisa memakluminya, tapi tindakan ini dilakukan oleh saudara Yusuf sendiri.  Ini sungguh menyakitkan!  Andai kita berada di posisi Yusuf mungkin kita tidak akan menerima hal itu dan akan membalas sakit hati  (dendam)  kita kepada mereka.  Namun hal ini tidak dilakukan Yusuf.  Ia mampu mengambil sisi positif dari setiap peristiwa kelam yang terjadi di masa lalunya.

     Yusuf sadar bahwa semua itu adalah bagian dari proses yang diijinkan Tuhan, yang kesemuanya mendatangkan kebaikan demi kebaikan dalam hidupnya sehingga ia pun dapat berkata,  "...kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan,"  (ayat nas).  (Bersambung)

No comments:

Post a Comment