Tuesday, February 5, 2013

MENGASIHI ORANG LAIN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Februari 2013 -

Baca:  Roma 12:9-21

"Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat."  Roma 12:10

Tanda dari seseorang yang telah lahir baru (manusia baru) adalah memiliki kasih.  Sebagai orang percaya kita ini adalah ciptaan baru di dalam Kristus (baca 2 Korintus 5:17).  Yang menjadi pertanyaan:  sudahkah kita menjadi orang Kristen yang penuh dengan kasih?  Ini perlu ditanyakan karena kekristenan tidak dapat dipisahkan dari kasih.  Mengapa pula hingga detik ini kita masih saja menjadi orang yang egois, pendendam, punya sakit hati, kebencian, kepahitan dan tidak bisa mengampuni kesalahan orang lain?  Alkitab dengan jelas menyatakan:  "Jikalau seorang berkata: 'Aku mengasihi Allah,' dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya."  (1 Yohanes 4:20).

     Mengasihi orang lain atau sesama kita adalah kehendak Tuhan bagi orang percaya.  Karena itu kita tidak boleh mengabaikan hal ini, sebab mengasihi orang lain juga merupakan balasan kasih yang telah diberikan Tuhan kepada kita.  Kasih itu juga bersifat aktif, artinya mendahului, bukan menunggu atau membalas.  Kebanyakan dari kita baru mau mengasihi setelah dikasihi, baru mau memberi setelah diberi.  Namun tertulis:  "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka."  (Matius 7:12).

     Mengasihi sesama berarti mengasihi orang lain tanpa melihat latar belakang mereka (ras, suku, bangsa, status sosial).  Dalam Galatia 6:10 dikatakan:  "...marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman."  Mengapa 'kawan-kawan seiman' lebih diutamakan?  Bukankah terdengar seperti "pilih-pilih kasih"?  Namun ini berarti kita menjadikan saudara seiman yang adalah satu dalam keluarga Kerajaan Allah sebagai tempat pertama untuk kita berlatih atau mempraktekkan kasih itu sebelum kita melangkah keluar untuk mengasihi orang-orang di luar Tuhan.  Bagaimana kita bisa mengasihi orang-orang di luar sana jika terhadap saudara seiman atau rekan sesama anggota jemaat Tuhan saja kita tidak mau peduli dan masih menutup mata?  (Bersambung)

No comments:

Post a Comment