Thursday, November 29, 2012

RAHASIA KEBERHASILAN ABRAHAM (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 November 2012 -

Baca:  Kejadian 13:1-18

"sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya."  Kejadian 13:15

Siapa diantara kita yang mau hidup pas-pasan, gagal dan tidak diberkati?  Tak seorang pun.  Sebaliknya jika ditanya siapa yang ingin hidupnya berhasil dan diberkati Tuhan?  Dengan serempak semua orang pasti akan mengangkat tangan.  Memang, hidup yang berhasil dan diberkati adalah dambaan setiap orang.  Namun untuk mencapai goal itu ada langkah-langkah yang harus kita kerjakan, dalam bahasa rohaninya 'ada harga yang harus kita bayar'.  Semua langkah-langkah itu sudah tertulis secara terperinci di dalam Alkitab, namun seringkali kita abaikan.  Salah satunya:  "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."  (Matius 6:33).  Seringkali kita menuntut Tuhan untuk memberkati kita, tapi kita sendiri tidak mengutamakan Kerajaan Allah dan keberadaannya;  kita tidak mau bayar harga!

     Abraham adalah contoh orang yang sangat berhasil dan diberkati Tuhan.  Ia mengalami penggenapan janji Tuhan dalam hidupnya secara luar biasa;  bukan hanya diberkati, tapi Abraham juga menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.  Bahkan Alkitab menyatakan bahwa Abraham disebut sebagai sahabat Allah  (baca Yakobus 2:23).  Ini menunjukkan bahwa Tuhan sangat karib dengan Abraham.  Alkitab menyatakan bahwa jika Tuhan karib dengan seseorang,  "...perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka."  (Mazmur 25:14).  Mengapa Tuhan sangat memberkati Abraham dan menjadikan dia begitu spesial?  Pertama, karena Abraham adalah orang yang taat.  Ketaatan adalah langkah untuk menikmati berkat Tuhan.  Tuhan berfirman,  "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;"  (Kejadian 12:1).  Kita tahu bahwa orang-orang di daerah asal Abraham dan termasuk sanak saudaranya adalah para penyembah berhala.  Karena itu Tuhan memerintahkan Abraham untuk memisahkan diri dari mereka, dan ia pun taat kepada perintah Tuhan.

     Ketaatan Abraham meninggalkan negerinya dan juga keluarganya, walaupun ia belum tahu persis ke mana harus pergi, adalah bukti betapa ia sangat percaya kepada Tuhan.  Ini adalah iman!  Iman yang disertai dengan perbuatan inilah iman yang hidup, percaya walaupun secara kasat mata belum melihat!  (Bersambung)

No comments:

Post a Comment